Jakarta (24/04/12) – Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk memperkuat lini usaha di sektor perhotelan dengan memperluas jaringan Whiz Hotel di kota-kota besar di Indonesia. Melalui salah satu anak perusahaannya PT Intiwhiz International, perusahaan menghadirkan jaringan Whiz Hotel di kota Bogor, Jawa Barat.

Tahapan pembangunan Whiz Hotel Bogor dimulai lewat prosesi peletakan batu pertama oleh jajaran direksi Intiland dan Intiwhiz di Bogor, Selasa 24 April 2012. Lokasi hotel ini berada di jalan Padjajaran yang merupakan jalan utama dan kawasan wisata favorit di kota Bogor.

Moedjianto Soesilo Tjahjono presiden direktur sekaligus chief executive officer Intiwhiz, mengatakan Whiz Hotel Bogor menjadi hotel ke delapan yang dibangun perseroan, setelah Yogyakarta, Semarang, Bali, Balikpapan, dan Jakarta. Bogor menjadi salah satu pilihan utama karena kota ini punya banyak keunggulan dari sisi lokasi, demografi, dan potensi pengembangan di masa mendatang,” ujar Moedjianto usai prosesi peletakan batu pertama di Bogor.

Dari sisi lokasi, menurut Moedjianto, Whiz Hotel Bogor berada di kawasan yang strategis dan mudah dijangkau karena hanya 10 menit dari pintu tol Bogor. Selain itu, jalan Padjajaran merupakan kawasan bisnis dan wisata yang tumbuh pesat seiring banyak pendirian hotel dan restoran, termasuk pusat perbelanjaan. 

“Koridor jalan Padjajaran tumbuh sangat pesat dan menjadi kawasan wisata terfavorit saat ini. Selain dekat dengan kantor pemerintahan, Institut Pertanian Bogor, kawasan ini memiliki banyak fasilitas wisata seperti Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, dan kini menjadi kawasan kuliner yang memiliki banyak restoran terkenal,” ujar Moedjianto.

Whiz Hotel Bogor merupakan bangunan delapan lantai yang menempati lahan seluas 1.442 meter persegi. Hotel yang memiliki 132 kamar ini terbagi menjadi dua tipe yakni standar twin dan standart double dengan luasan kamar 16,5 meter persegi. Fasilitas yang tersedia antara lain ruangan rapat untuk 100 orang, ruangan untuk makan pagi, kolam renang, serta parkir basement yang lapang dan mampu memuat untuk sekitar 30 mobil.

Moedjianto optimistik Whiz Hotel Bogor akan menjadi salah satu hotel favorit di kota Bogor, kendati di sepanjang jalan Padjajaran telah menjamur banyak hotel baru. Menurutnya, Bogor memiliki ceruk pasar sangat besar bagi sektor perhotelan, karena selain merupakan kota tujuan wisata dan kota pendidikan, lokasinya relatif dekat dengan Jakarta.

“Dengan jarak tempuh hanya sekitar satu jam dari Jakarta, Bogor menjadi tujuan wisata favorit sekaligus pilihan untuk kegiatan mengadakan MICE (meeting, incentive, convention, dan exhibution) bagi banyak perusahaan di Jakarta,” ujarnya lebih lanjut.  

Berdasarkan data Pemerintah Kotamadya  Bogor, sedikitnya terdapat 50 hotel dari mulai bintang satu sampai bintang lima di kota hujan ini dengan tingkat hunian rata-rata mencapai 65-70 persen saat ini. Pada akhir minggu atau musim liburan, tingkat okupansinya meningkat signifikan, bahkan acap kali terjadi kekurangan kamar. Potensi pasar perhotelan juga semakin membaik seiring perbaikan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road yang menambah akses keluar-masuk Bogor.

Beroperasi Tahun 2013

Manajemen Intiwhiz memperkirakan proses pembangunan Whiz Hotel Bogor membutuhkan waktu 14 bulan dengan target mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2013. Hotel ini memiliki target pasar para business travellers yang membutuhkan fasilitas penginapan yang bersih, praktis, nyaman, dan lokasinya mudah dijangkau.  

“Berada di lokasi strategis dan target pasar yang jelas, kami yakin Whiz Hotel Bogor aan menjadi salah satu hotel favorit. Kami menargetkan target okupansi sebesar 70% pada tahun pertama beroperasi,” tegas Moedjianto.

Manajemen Intiwhiz pada saat ini adalah momentum yang sangat baik untuk pembangunan hotel, khususnya bagi hotel bintang dua dan tiga. Potensi tersebut bisa dilihat dari sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekonomi, jumlah wisatawan, dan penumpang pesawat terbang.

Potensi pasar perhotelan di Bogor dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Pada tahun 2011, jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bogor mencapai 2,97 juta orang. Sebanyak 2,82 orang merupakan wisatawan nusantara dan sekitar 146 ribu merupakan wisatawan mancanegara.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia melihat prospek industri perhotelan nasional akan membaik di tahun ini. Lembaga ini menargetkan tingkat keterisian hotel di Indonesia tahun ini mencapai 65-70 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 60-65 persen.

Melihat data-data tersebut, manajemen Intiwhiz yakin Industri perhotelan di Jakarta masih akan tumbuh pesat. Hingga tahun 2015, diperkirakan akan ada tambahan sekitar 3.500 kamar hotel baru dan 1.350 kamar diantarannya akan tersedia di akhir tahun ini.

Selain membangun Whiz Hotel Bogor, pada awal tahun 2012 sudah memulai pembangunan Whiz Hotel Cikini, Menteng, Jakarta. Selain dua hotel ini, perseroan tahun ini akan memulai tahapan pembangunan Whiz Hotel Palangkaraya dan Whiz Hotel Makasar. Sementara pembukaan hotel baru akan dilakukan pada dua hotel di Kelapa Gading, Jakarta Utara, satu hotel bintang tiga di Nusa Dua Bali, dan Balikpapan.

Seiring rencana pengembangan lini bisnis perhotelan, perseroan terus memperluas jaringan Whiz Hotel di sejumlah kota di Indonesia. Strategi pengembangan tersebut ditempuh lewat berbagai skema, seperti kerjasama strategis dengan pemilik tanah, build-operate-transfer (BOT), maupun sebagai manajemen operator hotel.

Perseroan berkomitmen untuk menghadirkan jaringan Whiz Hotel di berbagai kota di Indonesia. Whiz Hotel akan hadir antara lain di kota Medan, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, Palangkaraya, Balikpapan, Manado, dan Makasar.